Gemini Punya Fitur Baru: Ubah Foto Apa Pun Jadi Video Menarik!

Ubah Gambar Jadi Video di Gemini

Google baru saja meluncurkan fitur baru yang mengubah cara kita membuat konten video. Gemini kini dapat mengubah foto menjadi video berdurasi 8 detik dengan audio menggunakan teknologi AI Veo 3. Fitur ini memungkinkan kamu mengubah gambar statis menjadi klip video yang bergerak tanpa perlu mendeskripsikan detail lewat teks.

Fitur ini sudah tersedia di Indonesia untuk pengguna Gemini berbayar. Kamu hanya perlu mengunggah foto dan memberikan perintah singkat tentang video yang diinginkan. Teknologi ini menggunakan model AI canggih yang dikembangkan Google DeepMind untuk menghasilkan video berkualitas dengan resolusi 720p.

Selain kemudahan penggunaan, Google juga memperhatikan aspek keamanan dan transparansi. Setiap video yang dihasilkan dilengkapi dengan watermark dan penanda digital yang menunjukkan bahwa konten dibuat oleh AI. Fitur ini membuka peluang baru untuk kreator konten yang ingin mencoba teknologi AI dalam pembuatan video.

Cara Kerja Fitur Ubah Gambar Jadi Video di Gemini

Fitur baru ini menggunakan teknologi Veo 3 dari Google DeepMind untuk mengubah foto statis menjadi video bergerak dengan audio. Kamu memerlukan paket berlangganan khusus dan mengikuti langkah-langkah tertentu untuk mengakses fitur ini.

Langkah-Langkah Menggunakan Veo 3 di Aplikasi Gemini

Pertama, buka situs gemini.google.com di browser kamu. Pastikan kamu sudah login dengan akun Google yang memiliki paket berlangganan aktif.

Pilih opsi “Video” yang tersedia di dalam kolom prompt Gemini. Setelah itu, klik tombol “tambahkan foto” untuk mengunggah gambar yang ingin kamu ubah.

BACA JUGA  iQOO 15 Bawa Performa dan Desain Terbaru yang Memukau

Perlu diingat bahwa fitur ini tidak mendukung metode drag and drop. Kamu harus menggunakan tombol upload untuk menambahkan foto.

Setelah foto terunggah, tambahkan prompt atau perintah teks yang menjelaskan konsep video yang kamu inginkan. Jelaskan juga audio atau dialog yang dibutuhkan dalam video tersebut.

Proses pembuatan video biasanya memakan waktu sekitar 1-2 menit. Kamu tinggal menunggu hingga Veo 3 selesai mengubah gambar menjadi video pendek.

Pilihan Paket Google AI yang Mendukung Fitur Ini

Fitur mengubah gambar menjadi video hanya tersedia untuk pelanggan Google AI Pro dan Google AI Ultra. Kedua paket ini merupakan layanan berlangganan premium dari Google.

Di Indonesia, harga langganan Google AI Pro adalah Rp 309.000 per bulan. Paket ini memberikan akses ke berbagai fitur AI canggih termasuk Veo 3.

Sementara itu, Google AI Ultra menawarkan lebih banyak kuota dan fitur tambahan. Paket ini cocok untuk pengguna yang membutuhkan akses lebih intensif ke teknologi AI Google.

Kamu tidak bisa menggunakan fitur ini dengan akun Google biasa atau paket gratis. Berlangganan salah satu paket Google AI merupakan syarat wajib untuk mengakses kemampuan ini.

Batasan Resolusi, Durasi, dan Frekuensi Pembuatan Video

Video yang dihasilkan memiliki resolusi maksimal 720p dengan durasi hingga 8 detik. Batasan ini berlaku untuk semua video yang dibuat menggunakan teknologi Veo 3.

Google juga membatasi jumlah video yang bisa kamu buat per hari:

  • Google AI Pro: maksimal 3 video per hari
  • Google AI Ultra: maksimal 5 video per hari
BACA JUGA  Galaxy Watch8 Makin Canggih! Gemini Bawa Fitur AI Eksklusif ke Wear OS!

Setiap video yang dihasilkan akan dilengkapi dengan watermark yang menandai bahwa konten tersebut dibuat oleh AI. Selain itu, ada penanda digital SynthID yang hanya bisa dilihat oleh sistem.

Kualitas hasil video mungkin tidak selalu sempurna. Terkadang detail objek dalam foto bisa berubah atau tidak sesuai dengan ekspektasi kamu.

Keamanan, Transparansi, dan Ekosistem AI Google

Google membangun keamanan yang kuat untuk teknologi video AI dengan menggunakan watermark digital dan SynthID. Perusahaan ini juga mengembangkan platform Flow dan memanfaatkan konferensi I/O untuk memperkenalkan fitur-fitur baru kepada pengembang.

Fitur Watermark Digital dan SynthID pada Video AI

Google menambahkan SynthID ke dalam semua video yang dibuat oleh kecerdasan buatan mereka. Teknologi ini bekerja seperti tanda tangan digital yang tidak bisa kamu lihat dengan mata telanjang.

SynthID tertanam langsung ke dalam piksel video. Kamu tidak akan melihat perbedaan kualitas, tetapi sistem Google bisa mendeteksi bahwa video tersebut dibuat oleh AI.

Watermark digital ini berbeda dari watermark biasa yang bisa dihapus. SynthID tetap ada meskipun video diubah atau dikompres. Hal ini membantu mencegah penyebaran informasi palsu.

Google Veo 3 secara otomatis menambahkan SynthID ke setiap video yang dihasilkan. Kamu tidak perlu melakukan pengaturan tambahan untuk fitur keamanan ini.

BACA JUGA  Galaxy S25 FE Makin Gahar! Bocoran Spesifikasi Ungkap Layar LTPO dan Baterai Lebih Besar

Peran Flow dan Konferensi Pengembang I/O dalam Perkembangan Fitur

Flow adalah platform baru Google yang memungkinkan kamu membuat video berbasis AI dengan mudah. Platform ini diperkenalkan pertama kali di konferensi pengembang I/O tahun lalu.

Konferensi I/O menjadi tempat Google mengumumkan pembaruan terbaru untuk teknologi video AI. Pengembang dari seluruh dunia dapat mempelajari cara menggunakan API dan tools yang tersedia.

Flow menggabungkan beberapa model AI Google dalam satu platform. Kamu bisa membuat video, mengedit gambar, dan menghasilkan teks dalam satu tempat yang sama.

Google menggunakan feedback dari konferensi I/O untuk memperbaiki fitur-fitur yang ada. Masukan dari pengembang membantu mereka memahami kebutuhan pengguna yang sebenarnya.

Perluasan ke Platform Lain dan Rencana Google di Masa Depan

Google berencana mengintegrasikan teknologi video AI ke dalam YouTube Studio dan Google Photos. Kamu akan bisa membuat video AI langsung dari aplikasi yang sudah kamu gunakan sehari-hari.

Perusahaan ini juga sedang mengembangkan API untuk developer pihak ketiga. Aplikasi lain akan bisa menggunakan teknologi Google Veo 3 dengan izin yang tepat.

Rencana jangka panjang Google mencakup peningkatan kualitas video hingga 8K dan durasi yang lebih panjang. Mereka juga akan menambahkan kontrol yang lebih detail untuk editing video.

Google berkomitmen untuk tetap menggunakan SynthID di semua platform baru. Keamanan dan transparansi akan menjadi prioritas utama dalam setiap pengembangan teknologi video AI mereka.